CONTENT
Kurangnya penguasaan diri dapat merusak hubungan, seperti yang dijelaskan dalam Amsal 25:28, yang mengumpamakannya seperti “orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya,” yang menunjukkan kerentanan dan kehancuran yang disebabkan oleh hilangnya kendali. Emosi yang tidak terkendali dapat memicu kata-kata atau tindakan yang menyakiti orang-orang terdekat kita, merusak kepercayaan dan komunikasi yang sehat.
Penguasaan diri bertindak seperti rem pada mobil, menghentikan kita dari “menabrak” orang lain dengan kata-kata atau perilaku impulsif. Dengan penguasaan diri, kita dapat menunda kemarahan dan mendengarkan orang lain dengan terbuka (Yakobus 1:19), menjaga hubungan tetap positif dan penuh kasih. Sikap ini juga menunjukkan rasa hormat yang besar terhadap perasaan orang lain, yang memperkuat ikatan kasih dan kepercayaan.