CONCLUSION
Seperti dia, kita sering bergumul dengan keraguan, ketakutan, dan rasa sakit. Tetapi kisahnya mengingatkan kita pada beberapa kebenaran:
- Allah mengizinkan kesulitan—bukan untuk menghancurkan kita, tetapi untuk membangun kita.
- Keheningan-Nya bukan ketidakhadiran; penundaan-Nya bukan penolakan.
- Iman berarti mempercayai-Nya bahkan ketika hasilnya tidak jelas.
- Terkadang, rasa sakit adalah jalan menuju pengalaman yang lebih dalam akan kebaikan dan kuasa Allah.
Seandainya anak itu tidak mati dan dipulihkan, perempuan itu—dan kita—mungkin tidak melihat kemuliaan Allah dengan begitu jelas. Providensia permisif-Nya seringkali adalah alat yang Dia gunakan untuk menarik kita lebih dekat, membangun iman kita, dan menyatakan rencana-Nya yang lebih besar.