20 Oct W3 | Integrity

Posted at 05:19h in November, Topics 2025 by

REFERENCE BIBLE VERSES

 

Kolose 3:23 | Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

 

Lukas 16:10 | Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.

OBJECTIVE

Monthly Theme: Excellence in Stewardship

Menggeser perspektif dari pekerjaan yang berpusat pada manusia ke pekerjaan yang berpusat pada Tuhan

CONTENT

INTEGRITY & DILIGENCE

  • Integritas — dapat dipercaya dan setia, baik dalam hal kecil maupun besar. Seperti yang Yesus ajarkan, kesetiaan dalam hal-hal kecil menunjukkan hati yang dapat dipercaya untuk lebih banyak lagi (Lukas 16:10). Integritas sejati bersifat konsisten dan tidak bergantung pada siapa yang mengawasi. Dalam Kolose 3:22, "Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal” Berusahalah untuk menyenangkan mereka setiap saat, bukan hanya ketika mereka mengawasimu. Layani mereka dengan tulus karena takut akan Tuhan. Bekerjalah dengan rela dalam apa pun yang kamu lakukan, seolah-olah kamu bekerja untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
  • Ketekunan — mengerahkan upaya sepenuh hati dalam segala hal yang kita lakukan, karena Allah adalah Tuan sejati kita. Paulus mengingatkan kita bahwa semua pekerjaan, bahkan tugas-tugas biasa, menjadi tindakan ibadah ketika dilakukan dengan tulus dan sempurna.
  • Integritas dan Ketekunan: Integritas membentuk karakter kita, dan ketekunan membentuk pelayanan kita. Ketekunan adalah tentang kegigihan & mempertahankan kebiasaan positif, menjadi konsisten. Hal ini menuntut kepatuhan teguh pada prinsip/standar yang telah kita tetapkan. Tanpa yang satu, prinsip/standar tersebut tidak lengkap. Integritas tanpa ketekunan bersifat pasif, dan ketekunan tanpa integritas tidak memiliki ketulusan. Jika kita gabungkan keduanya, keduanya membentuk tanda seorang pengurus yang setia, yang hidup benar sekaligus melayani dengan sepenuh hati di hadapan Tuhan.

MATTHEW 25:14-30 // THE PARABLES OF THE BAGS OF GOLD

  • Sang tuan mempercayakan para hambanya dengan karung-karung emas.
    Ini menunjukkan bahwa Allah, seperti sang tuan, adalah pemilik utama atas segala sesuatu yang kita miliki. Waktu, bakat, kesempatan, dan sumber daya kita bukanlah milik kita untuk disimpan, melainkan dipercayakan kepada kita untuk suatu tujuan. Setiap hamba menerima jumlah yang berbeda, mengingatkan kita bahwa Allah mempercayakan setiap orang secara berbeda, sesuai dengan kebijaksanaan-Nya dan kapasitas kita.
  • Dua hamba menunjukkan integritas dan ketekunan.
    Mereka menghormati kepercayaan yang diberikan kepada mereka dengan menjalankan tanggung jawab mereka dengan sungguh-sungguh. Kita dapat melihat integritas mereka ketika mereka setia dengan apa yang bukan milik mereka, dan menunjukkan ketekunan mereka dengan aktif bekerja dan melipatgandakan sumber daya. Tindakan mereka menunjukkan hati yang berusaha menghormati tuan mereka, bukan hanya menghindari kegagalan.
  • Hamba ketiga gagal dalam keduanya.
    Seperti yang kita ketahui, hamba ketiga menyembunyikan emas karena takut dan lalai. Kurangnya integritasnya ditunjukkan dengan bagaimana ia tidak menghormati kepercayaan tuannya, dan kurangnya ketekunannya ditunjukkan dengan bagaimana ia menolak untuk berusaha. Masalahnya bukan pada skala tugasnya, melainkan keengganannya untuk bertindak secara bertanggung jawab atas apa yang telah diberikan kepadanya.
  • Tanggapan sang tuan menunjukkan standar Allah.
    Para hamba yang setia diberi pahala dengan tanggung jawab yang lebih besar dan disambut dalam sukacita tuan mereka. Hamba yang tidak setia dihakimi, bukan karena kehilangan kekayaan, melainkan karena menyia-nyiakan kesempatan dan gagal bertindak dengan integritas dan ketekunan. Hal ini menunjukkan bahwa Allah menghargai integritas dan ketekunan dalam pengelolaan, dan Dia akan meminta pertanggungjawaban kita masing-masing atas cara kita mengelola apa yang telah Dia percayakan kepada kita.

REFLECTION/DISCUSSION QUESTIONS

  • Di mana Anda merasa paling sulit untuk hidup berintegritas dalam kehidupan sehari-hari?
  • Bisakah Anda berbagi pengalaman ketika memilih untuk melakukan hal yang benar justru mengorbankan sesuatu, tetapi justru memperkuat iman Anda?

REFERENCES