20 Oct W1 | Be Faithful In The Little Things
REFERENCE BIBLE VERSES
Lukas 16:10 | Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Matius 25:21| Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
OBJECTIVE
Monthly Theme: Excellence in Stewardship
Setialah dengan apa yang anda miliki walau sedikit, dan seiring dengan meningkatnya kapasitas Anda untuk mengelola hal lebih besar.
CONTENT
SMALL THINGS MATTERS
- Tuhan tidak mengukur “stewardship” kita berdasarkan besarnya pencapaian kita, melainkan berdasarkan kesetiaan kita terhadap apa yang telah diberikan. Kesetiaan lebih berkaitan dengan posisi hati kita, bukan kuantitas atau kualitas dari apa yang kita hasilkan.
- Tuhan tidak harus bekerja dengan kita, tetapi Dia tetap memilih untuk melibatkan kita karena Dia memercayai kita dan ingin kita bertumbuh.
- Tuhan selalu memberi upah atas kesetiaan kita, sekecil apa pun. Ketika kita melakukannya untuk audiensi-Nya, Dia melihat segalanya dan tidak ada yang terlalu kecil bagi Tuhan. Di atas segalanya, kita perlu memprioritaskan perkenanan Tuhan daripada mencari validasi manusia atau ego kita.
- Perasaan "kecil" kita mungkin menunjukkan ujian Tuhan atas kesetiaan kita sebelum hal-hal yang lebih besar menghampiri kita. Jika kita tidak setia dengan hal-hal kecil, kita tidak akan setia dengan hal-hal yang lebih besar.
- Kesetiaan juga sejalan dengan integritas. Ketika dunia hanya peduli pada hal-hal besar, karakter kita diuji untuk memperhatikan hal-hal kecil. Tuhan tidak hanya peduli pada promosi jabatan yang bersifat sementara. Tuhan peduli akan promosi yang bersifat kekal: itulah sebabnya karakter kita diukur dari hal-hal kecil, untuk melihat apakah integritas kita utuh dan sejalan dengan nilai-nilai kekal. Tuhan dapat mempromosikan siapa pun dalam sekejap, tetapi waktu dan ujian adalah bagian dari rencana-Nya untuk memisahkan mereka yang hatinya selaras dengan-Nya. (Matius 25:14-30 - perumpamaan tentang talenta)
- Ketika motivasi hati kita tidak benar, kita akan lebih terpaku pada ukuran pencapaian daripada hati yang tulus yang ingin menyenangkan Tuhan. Kita akan menjadi korban penyembahan berhala dan kesuksesan akan sulit dipertahankan.
THE KEY TO GREATER THINGS
- Kunci untuk mempertahankan hal-hal yang lebih besar terletak pada kesadaran bahwa segala sesuatu adalah milik Tuhan dan berasal dari keinginan untuk menyenangkan Tuhan, bukan untuk mempromosikan diri sendiri.
- Setiap orang memiliki ambisi pribadi. Namun, dalam perjalanan mereka bersama Tuhan, mereka akan menemukan tugas-tugas yang diberikan Tuhan akan memenuhi mereka lebih dari ambisi pribadi apa pun.
- Dengan melihat "kecilnya" kita sebagai manusia menjadi kesempatan dari Tuhan untuk mengembangkan kerajaan-Nya, akan membuat kita tidak terbebani oleh ketidaknyamanan yang terjadi, namun akan memastikan kita tetap fokus pada tujuan kita, yaitu hadiah yang kekal.
- Pola pikir kita perlu tertuju pada fakta bahwa setiap karunia yang Tuhan berikan kepada kita sesuai dengan namanya - sebuah anugerah (hadiah/pemberian). Artinya, karunia itu diberikan dan dimampukan oleh Tuhan secara cuma-cuma. Ketika kita memahami bahwa kita hanyalah bejana, kita akan berhenti mengukur tugas dari Tuhan dengan standar duniawi, besar atau kecil.
- Tuhan mengukur kesetiaan kita dari usaha sepenuh hati kita untuk mengerjakan anugerah keselamatan dan segala manfaatnya. Ketika dunia mengukur kesuksesan berdasarkan pengakuan yang kita dapatkan, Tuhan peduli bahkan terhadap pekerjaan yang tersembunyi, kurang dihargai, atau di balik layar.
- Seringkali yang membedakannya adalah motivasi hati: Alasan kita melakukan apa yang kita lakukan (yaitu melakukan sesuatu untuk kemuliaan Tuhan) lebih penting daripada apa yang sebenarnya kita lakukan.
- Ketika melakukan sesuatu dengan “excellent” karena kerinduan untuk menyenangkan Tuhan, keunggulan itu akan terlihat dengan sendirinya tanpa perlu manusia mempromosikannya. Ketika perkenanan Tuhan ada pada kita, hasilnya akan mencerminkan kemuliaan-Nya secara alami tanpa perlu usaha keras.
- Ketika kita mengembangkan sikap yang benar terhadap hal-hal "kecil", Tuhan senang dan kita menjadi siap untuk mengelola tanggung jawab yang lebih besar. Sama seperti angkat beban, proses Tuhan bersifat disengaja dengan apa yang dapat kita angkat saat itu. Peningkatan beban atau tanggung jawab mencerminkan bagaimana Dia tahu seberapa banyak yang dapat kita tangani dengan kemampuan kita saat ini. Itu juga menunjukkan tingkat kepercayaan kita kepada-Nya dan waktu-Nya.
- Tuhan dapat memberikan promosi dengan segera, tetapi Dia melakukannya secara bertahap agar karakter kita dapat bertahan terhadap promosi yang Dia kehendaki. Tuhan lebih peduli pada pertumbuhan karakter kita daripada hanya mengharapkan hasil yang luar biasa. Inilah sebabnya mengapa Tuhan jarang memberikan keberhasilan dalam semalam - Dia tahu kita akan dimanja dan keberhasilan itu akan berumur pendek.
REFLECTION/DISCUSSION QUESTIONS
- Bayangkan saat Anda lebih mementingkan ukuran pelayanan Anda, alih-alih ketulusan hati yang ingin melayani Tuhan? Bagaimana akhirnya?
- Pola pikir seperti apa yang perlu Anda miliki agar Anda setia dengan apa pun yang Tuhan berikan kepada Anda?
- Menurut Anda, mengapa Tuhan memberi kita tanggung jawab, dimulai dari hal-hal kecil? Apakah Anda percaya Tuhan memiliki tujuan dalam proses ini?
REFERENCES