CONCLUSION
Melayani dengan pola pikir yang lebih besar berarti melihat melampaui diri sendiri dan menyadari tempat kita dalam rancangan agung Allah. Sebagai “rekan sekerja Allah”, kita tidak bersaing untuk mendapatkan perhatian, melainkan bekerja sama dalam misi Kristus. Ketika kita menganut mentalitas tim ini – menghargai persatuan di atas individualisme, kerendahan hati di atas kesombongan, dan kemuliaan Allah di atas segalanya – kita memposisikan diri untuk menjadi yang paling berguna di tangan-Nya.
Perspektif ini mengubah cara kita memandang pelayanan kita. Tidak ada peran yang tidak berarti ketika dilakukan untuk Allah. Tidak ada kontribusi yang luput dari perhatian-Nya. Dan ketika kita bekerja sama seperti yang dilakukan Paulus dan Apolos – masing-masing memainkan peran kita sambil mengandalkan Allah untuk hasilnya – kita berpartisipasi dalam sesuatu yang jauh lebih besar daripada diri kita sendiri. Inilah sukacita dan hak istimewa menjadi pemain tim dalam pekerjaan kerajaan Allah, menantikan hari ketika kita akan mendengar, *”Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik dan setia!” (Matius 25:23).