22 Jul W2 | Building Legacy (Discipleship)
REFERENCE BIBLE VERSES
Mazmur 78:4 | “ kami tidak hendak sembunyikan kepada anak-anak mereka, tetapi kami akan ceritakan kepada angkatan yang kemudian puji-pujian kepada TUHAN dan kekuatan-Nya dan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya..”
2 Timotius 2:2 | “Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.”
OBJECTIVE
Untuk memahami pentingnya pemuridan dalam pelayanan sebagai cara untuk mewariskan kasih dan hikmat Tuhan kepada generasi berikutnya.
CONTENT
UNDERSTANDING DISCIPLESHIP: BUILDING WHAT LASTS
- Beberapa orang mungkin bertanya, "Apa yang akan Anda tinggalkan?" Kita sering berfokus pada kekayaan materi yang ingin kita wariskan, atau membesarkan anak-anak yang sukses. Tetapi bagaimana jika kita berpikir lebih dalam? Warisan sejati tidak diukur dengan uang atau prestasi, tetapi dalam kehidupan yang diubahkan. Mazmur 78:4 mengatakan, "Kami tidak hendak sembunyikan kepada anak-anak mereka, tetapi kami akan ceritakan kepada angkatan yang kemudian puji-pujian kepada TUHAN dan kekuatan-Nya dan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya." Tujuan terbesar kita bukan hanya membesarkan anak-anak yang sukses atau membangun kekayaan. Melainkan menanamkan iman yang akan hidup lebih lama dari kita.
- Setelah kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diri kepada para murid di Galilea dan memberi mereka misi seumur hidup: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku… dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu." (Matius 28:19-20). Panggilan-Nya untuk "menjadikan murid" mengingatkan kita bahwa pemuridan menuntut kesengajaan. Seperti seorang petani yang menanam benih, kita memupuk pertumbuhan rohani melalui investasi yang sabar dan tekun kepada orang lain.
- "Apa yang telah kaudengar dariku di depan banyak saksi, percayakanlah kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain." (2 Timotius 2:2). Ayat ini menunjukkan kepada kita dampak positif yang luar biasa dari pemuridan: Paulus membentuk Timotius → Timotius memperlengkapi para pemimpin lainnya → para pemimpin tersebut melatih generasi berikutnya. Beginilah cara kerajaan Allah menyebar, melalui hubungan antar-kehidupan, di mana iman diajarkan dan diwariskan melalui teladan.
LEADING BY EXAMPLE, NOT JUST WORDS
- Banyak orang memandang mentoring dan pemuridan sebagai hierarki yang bersifat top-down, seperti berkata: "Dengarkan aku, perhatikan aku, lakukan apa yang kulakukan." Pola pikir ini dapat dengan mudah membuat kita tergelincir dan berubah menjadi sebuah bentuk kesombongan, yang merugikan mereka yang seharusnya kita layani. Yesus, yang tertinggi di atas segalanya, berkata bahwa siapa pun yang ingin menjadi besar harus menjadi pelayan bagi orang lain (Matius 20:26). Dalam tindakan dan perkataan-Nya, Yesus memberi kita teladan sejati tentang pemuridan. Ini bukan tentang otoritas, ini tentang kerendahan hati dan pelayanan.
- Pemuridan lebih dari sekadar mentransfer pengetahuan. Yesus tidak hanya menguliahi kedua belas murid, Dia tinggal bersama mereka. Mereka melihat-Nya menyendiri untuk berdoa, menunjukkan ketergantungan kepada Bapa (Lukas 5:16). Mereka melihat-Nya melayani yang membutuhkan, menunjukkan belas kasihan dalam tindakan (Matius 14:14). Dan akhirnya, mereka melihat-Nya berserah pada kehendak Bapa, menunjukkan ketaatan melalui penderitaan (Lukas 22:42). Hidup-Nya adalah pelajaran hidup. Maka, sebagai murid-murid-Nya saat ini, kita dipanggil untuk mencerminkan karakter-Nya dalam setiap aspek kehidupan, agar orang lain dapat melihat Kristus di dalam kita.
- Pemuridan bertumbuh paling baik melalui hubungan yang tulus. Sebagaimana besi menajamkan besi, iman kita bertumbuh lebih kuat ketika kita berjalan bersama orang percaya lainnya (Amsal 27:17). Orang Kristen mula-mula tidak bergantung pada podcast atau buku. Mereka berbagi kehidupan, bertemu di rumah, saling menguatkan setiap hari, dan menunjukkan seperti apa Yesus dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita belajar dari orang lain dan membantu mereka bertumbuh, kita menciptakan warisan yang bertahan dari generasi ke generasi.
HOW CAN WE BE INTENTIONAL TODAY?
- Pemuridan tidak terjadi secara otomatis, melainkan membutuhkan investasi yang disengaja. Kita dipanggil untuk secara aktif menguatkan orang lain dalam iman. Berikut cara memulainya:
- Initiative. Jangan menunggu "waktu yang tepat." Jangkau seseorang yang lebih baru dalam iman, ajak mereka minum kopi, pelajari ayat Alkitab bersama, atau tanyakan saja, "Bagaimana saya bisa mendoakanmu minggu ini?" Awal yang kecil seringkali menuntun pada pertumbuhan seumur hidup.
- Be Present. Pemuridan terjadi dalam hal-hal biasa: perjalanan dalam mobil, menikmati kopi bersama, dan percakapan yang jujur. Luangkan waktu untuk orang lain dengan sengaja, dan hadirlah sepenuhnya ketika orang lain berbagi pergumulan atau kegembiraan mereka.
- Be real. Orang tidak membutuhkan panutan yang sempurna. Mereka perlu melihat bagaimana iman yang sejati bekerja. Akui ketika Anda sedang bergumul, bagikan bagaimana Tuhan mengajar Anda, dan biarkan mereka menyaksikan ketergantungan Anda pada doa.
- Pass it on. Doronglah mereka yang Anda muridkan untuk mencurahkan berkat kepada orang lain. Satu hubungan yang disengaja dapat memulai reaksi yang berantai.
BIBLICAL EXAMPLE
- Dalam Alkitab, kita melihat contoh-contoh yang kuat tentang bagaimana hubungan yang saleh membangun warisan yang bertahan lama:
-
Daud dan Yonatan (1 Samuel 23:15-16).
Saat Daud bersembunyi dari Saul, Yonatan mencarinya dan menguatkannya di dalam Tuhan. Hubungan murid sejati mengarahkan orang lain kembali kepada janji-janji Allah, terutama di saat-saat ketakutan atau ketidakpastian. -
Paulus dan rekan-rekannya (Kolose 4:10-11).
Paulus menemukan dorongan melalui teman-teman seperti Aristarkhus, Markus, dan Yustus. Pemuridan bukanlah sesuatu yang sepihak, bahkan orang percaya yang dewasa pun membutuhkan dukungan dan penghiburan dari rekan-rekan yang setia. - Kita tidak pernah ditakdirkan untuk berjalan sendirian. Pemuridan bekerja melalui hubungan dan pengajaran pribadi. Ini adalah siklus pertumbuhan yang indah yang meninggalkan warisan abadi bagi generasi-generasi mendatang.
REFLECTION/DISCUSSION QUESTIONS
- Warisan iman apa yang ingin Anda tinggalkan? Apa bedanya dengan ukuran kesuksesan duniawi?
- Siapa yang berinvestasi secara rohani dalam diri Anda? Bagaimana investasi mereka membentuk perjalanan iman Anda?
- Siapa dalam hidup Anda yang membutuhkan hubungan "besi menajamkan besi"? Bagaimana Anda bisa memulainya?
REFERENCES
- https://www.desiringgod.org/messages/focus-on-a-few-good-men
- https://www.navigators.org/francis-chan-on-authentic-discipleship
- https://renew.org/discipling-the-next-generation-by-inviting-them-into-gods-mission/
- https://www.cru.org/us/en/train-and-grow/help-others-grow/discipleship/what-is-discipleship.html
- https://www.blueletterbible.org/comm/guzik_david/study-guide/2-timothy/2-timothy-2.cfm