REFERENCE BIBLE VERSES
Roma 12:2 | Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Matius 25:29 | Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
OBJECTIVE
Untuk secara aktif mencari peluang, menghadapi kesulitan, dan memahami pertumbuhan sebagai undangan untuk menuju kehidupan kekal yang kita peroleh melalui Yesus Kristus.
CONTENT
OVERCOMING LIMITING BELIEFS
- Anda mungkin pernah mendengar tentang fixed mindset. Profesor Stanford Carol Dweck menciptakan istilah tersebut untuk menggambarkan kondisi berpikir bahwa kualitas dan kemampuan kita tidak dapat berubah. Keyakinan ini membuat kita terkungkung dalam keterbatasan kita. Jadi, kita terus dihantui rasa takut, menghindari tantangan, mengasihani diri sendiri, dan menjadi minder dengan keberhasilan orang lain. Di sisi lain, pola pikir berkembang didorong oleh keyakinan bahwa seseorang selalu dapat berkembang. Orang dengan pola pikir ini sering kali optimis dan selalu mencari peluang untuk menjadi lebih baik dalam apa yang mereka lakukan.
- Pola pikir berkembang yang perlu kita terapkan adalah pola pikir yang berakar pada Kristus. Mustahil untuk mempertahankan tingkat keunggulan kita sepanjang hidup jika kita tidak melibatkan Yesus dalam kegiatan sehari-hari kita. Meskipun mungkin untuk mengembangkan ketahanan dari sudut pandang sekuler, akan tiba saatnya kita kehabisan sumber daya untuk melakukan yang terbaik. Tidak ada pekerjaan kita yang akan bertahan kecuali kita berpikiran surgawi.
- Ambil contoh Petrus. Di tengah malam yang gelap dan penuh badai, kemampuan Petrus yang luar biasa untuk berjalan di atas air goyah begitu ia mengalihkan pikirannya dari Yesus dan beralih kepada ketakutannya (Mat. 14:30). Hal yang sama terjadi pada kita ketika kita berlari di atas fondasi yang goyah saat menantang keyakinan kita yang cenderung membatasi diri kita sendiri. Ketekunan semata tanpa memanfaatkan sumber daya yang pasti dan tidak terbatas pada akhirnya akan membuat kita lelah.
- Menaruh pengharapan kepada sang Batu Karang, setiap pengejaran keunggulan akan berdampak besar pada kehidupan kita dan juga membangun orang lain di sekitar kita. Ketika kita membiarkan Roh Kudus menuntun kita kepada ketaatan yang tak tergoyahkan, kita terbebas dari belenggu ketakutan, keluar dengan kuat dan ikut ambil bagian dalam kemuliaan Bapa kita (Rm. 8:15-17).
SET YOUR MINDS ON THINGS ABOVE
- Daripada membangun identitas duniawi tentang siapa diri kita, meskipun luar biasa, kita harus hidup dengan cara yang konsisten dengan keyakinan kita yang teguh kepada Dia yang memberi kita kekuatan (Flp. 4:13) dan hidup kekal (Yoh. 3:16). Visi Tuhan untuk versi terbaik dari diri kita akan selalu lebih indah dan mulia daripada visi kita sendiri.
- Jika mempertimbangkan semua hal, hidup yang sukses menjadi tujuan yang terhormat. Untuk mempersiapkan kehidupan yang berkelimpahan seperti itu, kita harus memelihara hati yang mau diajar yang menerima hikmat Tuhan dengan baik. Ini menyiratkan kehadiran dan keterlibatan-Nya yang konstan dalam hidup kita, dalam hal itu dalam setiap upaya, kita mengakui Dia yang mengetahui segalanya lebih baik daripada kita. Jalan yang lurus akan mengikuti saat kita terus percaya bukan pada pemahaman kita sendiri tetapi bersandar kepada Bapa kita (Ams. 3:5-6).
- Mengingat bahwa Tuhan menciptakan kita menurut gambar-Nya dan merancang kita untuk kekekalan memicu ketekunan dalam menjalani iman kita. Pencobaan dan kesengsaraan duniawi berlimpah, tetapi Yesus telah bangkit mengatasi tantangan terbesar dari semuanya—kematian—sehingga melalui Dia yang mencukupkan kita, kita menjadi lebih dari sekadar mandiri dalam pekerjaan kita, tetapi efisien untuk melakukan apa yang menjadi tujuan-Nya, meskipun dalam kelemahan (2 Kor 12:9). Bangkit mengatasi setiap tantangan menjadi kesempatan untuk dipenuhi oleh kasih karunia-Nya. Hasilnya selalu berupa pertumbuhan, kedewasaan rohani, dan transformasi.
- Merupakan suatu hak istimewa untuk menerima undangan-Nya untuk masuk ke dalam cara berpikir yang lebih tinggi ini. Kita memperoleh kemampuan progresif untuk menguji dan menyetujui kehendak-Nya yang sempurna (Rm. 12:2). Pertanyaannya adalah, apakah kita ingin terus menjalankan gaya hidup yang sia-sia atau dengan rendah hati menerima sukacita yang telah ditetapkan di hadapan kita (Ibr. 12:1-2)?
REFLECTION/DISCUSSION QUESTIONS
- Ingatlah saat-saat dalam hidup Anda ketika Anda mampu mempertahankan pola pikir berkembang bersama Tuhan dan saat-saat lain ketika Anda tidak melibatkan Tuhan. Apa persamaannya? Apa perbedaannya?
- Apa saja cara yang dapat kita lakukan untuk memastikan diri kita terus mencari pikiran-pikiran surgawi?
REFERENCES
- https://www.chicagochurch.org/what-is-a-growth-mindset-and-how-to-develop-it#:~:text=Having%20a%20“growth%20mindset”%20is%20important%20for,knowledge%20and%20wisdom%20and%20seek%20spiritual%20maturity.&text=While%20anyone%20of%20any%20faith%20can%20adopt,the%20determination%20to%20thrive%20in%20difficult%20situations.
- https://www.claphamschool.org/grit-growth-mindset-and-a-biblical-worldview/
- https://southfellowship.org/dailys/growth-mindset-vs-fixed-mindset-revelation-31-2/
- https://epicministries.com/the-power-of-a-growth-mindset/
- https://www.desiringgod.org/articles/set-your-mind-on-things-above