REFERENCE BIBLE VERSES
Amsal 24:16 | Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.
1 Yohanes 1:9 | Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
OBJECTIVE
Untuk memahami bahwa kegagalan akan terjadi bahkan pada orang terbaik sekalipun, namun cara kita menanggapi kegagalan akan membedakan mereka yang berhasil dan mereka yang tidak.
CONTENT
PETER VS JUDAS
- Dua orang murid-Nya, Petrus dan Yudas, sama-sama mengecewakan-Nya di saat-saat kritis. Petrus, meskipun sangat setia, menyangkal mengenal Yesus tiga kali karena takut. Yudas, salah satu dari dua belas orang terpilih, mengkhianati Yesus demi tiga puluh keping perak.
- Namun, yang membedakan mereka bukanlah beratnya tindakan mereka — keduanya menyangkal Yesus dengan cara mereka sendiri — melainkan bagaimana mereka menanggapinya setelah itu.
- Petrus sangat berduka atas kegagalannya. Kitab Suci memberi tahu kita bahwa ia menangis dengan sedih (Lukas 22:62). Namun, ia tidak membiarkan rasa malu menghancurkannya. Sebaliknya, ia kembali kepada Yesus, menerima pengampunan, dan dipulihkan (Yohanes 21:15–19). Ia kemudian menjadi rasul yang berani dan salah satu pemimpin pendiri Gereja mula-mula.
- Di sisi lain, Yudas juga menyesal (Matius 27:3), tetapi ia memilih untuk mengasingkan diri dan putus asa alih-alih berpaling kepada Yesus untuk memohon pengampunan. Dilanda rasa bersalah, ia mengakhiri hidupnya, kehilangan anugerah yang seharusnya menjadi miliknya juga.
- Kontras yang kuat ini mengajarkan kita bahwa kegagalan bukanlah akhir — kecuali kita membiarkannya terjadi. Bukan tentang apakah kita jatuh, tetapi apa yang kita lakukan setelah jatuh.
A STEP CLOSER TO SUCCESS
- Alkitab tidak menyembunyikan kegagalan bahkan dari para pahlawan terhebatnya — dari kemarahan Musa hingga perzinahan Daud, hingga keputusasaan Elia. Mengapa? Karena Tuhan tidak mencari orang yang sempurna. Dia mencari orang yang akan bangkit kembali.
- Kegagalan sebenarnya bisa menjadi langkah lebih dekat menuju kesuksesan jika kita menanganinya dengan kerendahan hati, pertobatan, dan harapan. Amsal 24:16 mengingatkan kita bahwa orang benar akan jatuh — bukan hanya sekali, tetapi berulang kali — tetapi mereka bangkit kembali. Bukan tidak pernah jatuh yang mendefinisikan kebenaran, tetapi keputusan untuk bangkit.
- 1 Yohanes 1:9 meyakinkan kita bahwa ketika kita mengakui dosa-dosa kita, Tuhan setia dan adil untuk mengampuni. Itu berarti kita tidak harus terus-menerus merasa bersalah. Jika Tuhan mengampuni kita, maka kita juga harus belajar untuk mengampuni diri kita sendiri.
- Dengan setiap kegagalan, kita mulai menyadari lebih dalam betapa kita membutuhkan Yesus. Kelemahan kita, kekurangan kita, dan ketidakmampuan kita untuk selalu melakukannya dengan benar mendorong kita ke salib — lagi dan lagi. Ini bukanlah sesuatu yang perlu dipermalukan. Bahkan, dalam kelemahan kitalah kuasa-Nya menjadi sempurna (2 Korintus 12:9).
- Daripada membiarkan kegagalan menimbulkan keputusasaan, kita dapat membiarkannya melahirkan ketergantungan yang lebih dalam kepada Tuhan. Setiap kejatuhan menjadi pengingat: kita tidak dapat melakukan ini sendiri. Dan kesadaran itu — bahwa kita membutuhkan Dia setiap saat — membuat kita tetap membumi, rendah hati, dan penuh harapan.
- Inilah indahnya berjalan bersama Yesus. Kegagalan kita tidak menjauhkan Dia — kegagalan itu menarik kita lebih dekat kepada-Nya, jika kita membiarkannya. Jadi, alih-alih menyerah, kita terus maju. Kita bangkit lagi. Bukan dengan kekuatan kita sendiri, tetapi dengan kekuatan-Nya.
- Sama seperti Petrus, kita dapat bangkit dari saat-saat terburuk kita dan menjadi alat tujuan Tuhan — jika kita memilih pemulihan daripada penyesalan, dan harapan daripada keputusasaan.
REFLECTION/DISCUSSION QUESTIONS
- Ingatlah saat Anda mengalami kegagalan, diskusikan dengan teman-teman Anda. Apakah kegagalan itu membuat Anda lebih dekat atau lebih jauh dari Kristus? Bagaimana Anda dapat bereaksi dengan lebih baik?
- Apa yang di ingatkan dari pembelajaran hari ini tentang pengampunan Kristus dan pekerjaan-Nya di kayu salib? Bagaimana hal ini membantu Anda menjadi percaya diri dan terjamin untuk menjalani hidup?
REFERENCES